DOSAMU, Jangan Sampai Melemahkanmu

Bismillahirrahmanirrahim..
Ikhwani wa akhowaati Fillah…

Berdosa, bersalah, terjerumus dalam kemaksiatan adalah kebiasaan kita anak Adam.
Dosa bukan tanda akan buruknya seorang di mata Allah jika ia bertaubat.

Coba kita perhatikan perkataan salah seorang salaf dibawah ini:

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله:
“ليس مِن شرط المتّقين و نحوِهم أن لا يقعَ منهم ذنبٌ ولا أن يكونوا مَعْصومِين من الخطأ والذُّنوبِ

فإنّ هذا لو كان كذٰلك، لم يَكُن في الأمّة مُتَّقٍ،
بَلْ مَن تاب مِنْ ذنوبه دخل في المتّقين،
ومن فعل ما يكفر سيئاته دخل في المتقين.” منهاج السنة (7/ 58)

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata:

“Bukanlah bagian dari syarat orang yang bertaqwa itu, dengan mereka tidak pernah terjerumus dalam perbuatan dosa. Bukan pula kemudian mereka harus menjadi orang yang terbebas dan terjaga dari kesalahan.”

Karena jika syaratnya adalah seperti itu, maka tidak ada orang bertaqwa dalam umat ini.

Namun orang yang bertaubat dari dosa-dosanya ia termasuk orang yang bertaqwa.
Orang yang mengamalkan suatu amalan yang amalan itu dapat menggugurkan dosanya juga termasuk orang yang bertaqwa.”

Nabi -shallallahu’alaihi wasallam- juga pernah bersabda:

لَو لمْ تُذنِبوا لَذهب اللهُ بكم ولَجَاءَ بِقَومٍ يُذْنِبون فَيَسْتغْفِرُون اللهَ فَيغْفِرَ لهُمْ
“Seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah benar-benar akan menghilangkan (membinasakan) kalian, dan Allah pasti akan mendatangkan suatu kaum yang mereka akan berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka”.(HR. Muslim dalam Kitab shahihnya)

Kita adalah keturunan Adam, dan bapak kita Adam -‘alaihissalam- juga pernah berbuat dosa dan salah namun beliau bertaubat, dan barangsiapa menyerupai bapaknya maka tidaklah dia berbuat zhalim.

Kita adalah hamba yang samgat lemah dan Allah sendiri telah memberitahukan kepada kita tentang lemahnya kita (seringnya berbuat dosa), Allah berfirman dalam hadits Qudsi-Nya;

يا عبادي.. إنّكم تُخْطِئُونَ في اللَّيلِ والنَّهارِ وأنَا أَغْفرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً فاسْتَغْفرُوني أَغْفِرْ لَكُمْ
“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selau berbuat salah dimalam dan siang hari, dan Aku mengampuni semua dosa, maka minta mapunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian.”
(HR. Muslim)

Allah juga melarang kita dari berputus asa terhadap rahmat-Nya, dan bergembiralah dengan maghfirah (ampunan Allah).
Allah berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
“Katakanlah (Ya Muhammad):
“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar: 53)

Harapan kita sembari kita selalu berdoa kepada Allah supaya kita dijaga dari tipu daya syaitan yang tidak akan henti-hentinya menggoda manusia, dan semoga Allah membuka jalan kebaikan bagi kita dan memudahkan kita dalam mengamalkannya.

Waallahu A’lam bis showab
Baarokallahu fiikum

Diselesaikan di:
Masjid Abdullah bin Mas’ud
Komplek Ma’had Tahfizh Al-Qur’an Ibnu Mas’ud Kampar
Jum’at, 25 Shafar 1440 H
02 November 2018

https://sunnahstori.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *