ORANG YANG MENGAMALKAN TAUHID DENGAN SEBENARNYA NISCAYA AKAN MASUK SURGA TANPA HISAB

ORANG YANG MENGAMALKAN TAUHID DENGAN SEBENARNYA NISCAYA AKAN MASUK SURGA TANPA HISAB

Oleh: Umar Abu Hudzaifah al-Atsary

Alhamdulillah washolatu wassalamu ala Rasulillah, Amma Ba’du

Apakah yang dimaksud dengan mengamalkan tauhid dengan se-benarnya?

Kemudian apakah ganjaran yang akan diberikan kepada orang yang mengamalkan tauhid dengan sebenarnya?

Maka jawabannya adalah bahwa mengamalkan tauhid dengan sebenarnya artinya mengikhlaskannya dan membersihkannya dari segala bentuk syirik, bid’ah, dan maksiat, mengetahui dan mengkaji hakikatnya serta melaksanakannya secara ilmu dan amal. Adapun ganjaran yang akan diberikan adalah nikmat memasuki surga tanpa hisab maupun adzab.

Allah berfirman:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتَا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Allah). (QS. An-Nahl: 120)

Allah di dalam ayat ini menggambarkan sosok Ibrahim dengan sifat-sifat yang mengindikasikannya sebagai pengamal tauhid dalam arti yang sesungguhnya:

  1. Sesungguhnya beliau adalah ummatan, artinya teladan, imam (pemimpin), dan guru yang mengajarkan kebaikan.
  2. Beliau (juga) adalah qaanitan, artinya orang yang senantiasa (terus menerus) taat kepada Allah.
  3. Nabi Ibrahim adalah seorang yang hanif, artinya orang yang selalu menerima (perintah-perintah) Allah dan sebaliknya membangkang kepada selain Allah.
  4. Beliau tidak termasuk dari kalangan orang-orang musyrik, baik dalam ucapan apalagi perbuatan dan keyakinan. Karena, beliau memiliki keikhlasan yang benar dan kepercayaan yang sempurna serta jauh dari kemusyrikan.

Hubungan ayat di atas dengan pembahasan kita adalah, Allah menyebut-kan sifat Nabi Ibrahim dengan sifat-sifat di atas yang merupakan sifat tertinggi dalam tata urutan pengamalan tauhid. Barangsiapa yang mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam sifat-sifatnya, niscaya ia akan me-masuki surga tanpa menjalani hisab maupun adzab. Allah berfirman:

وَالَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ

 “Dan orang-orang yang tidak memepersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu pun). (QS. Al-Mukminun: 59)

Maksud ayat ini adalah mereka tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatu pun. Akan tetapi sebaliknya, mereka senantiasa men-tauhidkan dan mengesakan Allah dalam ibadah serta mereka menge. tahui bahwa tidak ada Sembahan (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Dia

Ayat ini diturunkan pada orang-orang beriman yang lebih dahulu masuk surga. Bentuk ungkapan nafyi dalam ayat ini merupakan penegasan kembali (itsbat) terhadap lawan daripada yang di-nafyi-kan, yaitu tauhid.

Hubungan ayat di atas dengan pembahasan kita pada bab ini ialah, bahwa orang-orang beriman itu masuk surga karena keikhlasan tauhid mereka dan selamat dari berbagai bentuk kemusyrikan.

Wallahu A’lam bis showab

Semoga Allah memberikan Taufik kepada kita bersama

Ma’had Ibnu Mas’ud Kampar

22 Rajab 1446 H/ 22 Januari 2025

Disadur dari Kitab:

الجامع الفريد للأسئلة والأجوبة على كتاب التوحيد

Al-Jami’ul Farid, Lil As’ilah wal Ajwibah ‘ala Kitabit Tauhid

(Karya Syaikh Abdullah bin Jaarullah Al-Jarullah)

Dan disertai penambahan dari penulis

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Author

Sunnahstori

Media Dakwah Sunnah yang memberikan artikel-artikel dari Aqidah dan Manhaj, Fiqih Ibadah, Renungan Nasehat dan lainnya. Kunjungi juga sosial media kami yang lain.

Latest Posts

Follow Us On Social Media