Ketika engkau menjadi manusia yang Allah anugerahkan banyak kelebihan…
Sudah menjadi sunnatullah tanpa kau pinta pun….
Mau tidak mau akan banyak mata tertuju padamu…
Bak serpihan besi yang berduyun-duyun tertarik melekat mengerumuni bongkahan Magnet….
Jika engkau mau merenungi…
Sungguh…
Pada hakikatnya pujaan itu merupakan beban…
Beban yang harus engkau tanggung…
Karena itu bukanlah hakikat dirimu…
Engkau akan dituntut untuk menyenangkan hati2 manusia yang memujamu…
Engkau akan dituntut untuk menuruti seluruh ekspektasi manusia tentangmu…
Sedangkan nyatanya…
Engkau hanyalah sebuah cashing…
Yang sedang di selipi processor…
Yang kapanpun Allah mau mencabut processor itu…
Engkau hanyalah sebuah barang rongsokan yang tak berarti apa-apa….
Hebatnya engkau dimata manusia…
Dikarenakan kehebatan Allah lah yang telah menutup rapat-rapat aib-aibmu…
Membuat terlihat jernih noda-noda di hatimu…
Membuat lumpuh setiap salah dan kurangmu…
Hingga tak mampu nampak ke hulu…
Menjadi orang yang banyak di puja, banyak dikagumi itu beban…
Karena sedikit saja engkau terpeleset…
Pujian itu akan berubah menjadi celaan….
Karena mereka terlalu memposisikanmu bak bintang dilangit….
Menjadi orang yang terkenal itu tertekan…
Karena engkau akan sulit memperjuangkan keikhlakasan…
Sedangkan hidup di dunia ini…
Bukan tentang siapa yang paling banyak amalan…
Tapi tentang siapa yang bisa berhasil melewati ujian keikhlasan….
Jika engkau mampu untuk tidak terkenal…
Lakukanlah…
•
•
•
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menjauhi ketenaran dan pujian-pujian karena pujian itu fitnah. Beliau bersabda:
“Jauhilah sifat suka dipuji, karena dengan dipuji-puji itu seakan-akan engkau disembelih.”
📚(HR. Ahmad no. 16460, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 2674)
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, berkecukupan, dan tersembunyi.”
📚(HR. Muslim no. 2965)
📖 Basyr bin Al Harits Al Hafiy mengatakan,
“Aku tidak mengetahui ada seseorang yang ingin tenar kecuali berangsur-angsur agamanya pun akan hilang. Silakan jika ketenaran yang dicari. Orang yang ingin mencari ketenaran sungguh ia kurang bertakwa pada Allah.” Suatu saat juga Basyr mengatakan, “Orang yang tidak mendapatkan kelezatan di akhirat adalah orang yang ingin tenar.”
📚(Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 284)
✍Ditulis oleh: Ade Ummu Syamil
Tinggalkan Balasan