Oleh: Umar Abu Hudzaifah al-Atsary
Alhamdulillah washolatu wassalamu ala Rasulillah, Amma Ba’du
Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwasanya Rasulullah bersabda:
قَالَ مُوسَى : يَا رَبِّ، عَلِّمْنِي شَيْئًا أَذْكُرُكَ وَأَدْعُوكَ بِهِ. قَالَ: قُلْ يَا مُوسَى: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. قَالَ: يَا رَبِّ، كُلُّ عِبَادِكَ يَقُولُوْنَ هَذَا. قَالَ : يَا مُوسَى، لَوْ أَنَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ . غَيْرِي وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ فِي كِفَةٍ وَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي كِفَةٍ مَالَتْ بِهِنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Musa berkata, “Ya Rabb, ajarkanlah aku sesuatu yang dengannya aku akan menyebut-Mu dan memohon kepada-Mu. Allah berfirman; Katakan, wahai Musa: Laa ilaaha illallaah. Musa kembali berkata: Ya Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan kalimat ini. Allah berfirman: Wahai Musa, jika langit yang tujuh beserta isinya-selain Aku-serta bumi yang tujuh diletakkan pada daun timbangan dan laa ilaaha illallaah pada daun timbangan yang lain, niscaya laa ilaaha illallaah akan lebih berat.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dan Al-Hakim menilai hadits ini sebagai hadits shahih)
Adapun pernyataan Musa; “Dan memohon kepada- Mu”, artinya adalah meminta kepada-Mu.
Firman Allah, “Katakan, wahai Musa, laa ilaaha illallaah !” menunjukkan agungnya kalimat ini, dimana Allah mengkhususkan kalimat ini sebagai jawaban atas per- tanyaan Musa. Selain itu kalimat ini mengandung dua jenis doa, yaitu doa ibadah dan doa permohonan.
Pernyataan Musa; “Ya Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan kalimat ini,” bertujuan untuk men- dapatkan doa yang khusus untuknya. Arti ‘beserta isinya-selain Aku, ialah para penghuni langit selain Allah. Dan arti, ‘akan lebih berat,’ ialah lebih condong.
Pelajaran yang kita dapatkan dari analogi (tamtsil) Allah di atas ialah tingginya kedudukan kalimat syahadat (tauhid) di sisi Allah dan keagungannya dalam menghapus dosa-dosa dan ke- salahan.
Kesimpulan dari hadits di atas ialah:
1. Langit, yang berjumlah tujuh, memiliki penghuni.
2. Beriman kepada (adanya) mizan (timbangan) yang memiliki dua daun timbangan
Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallah, didasari ke- benaran dan keyakinan, timbangannya akan menjadi berat dan ia akan mendapatkan kemenangan dan kebahagiaan. Dan, ini adalah ke- istimewaan tauhid.
At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits yang derajatnya hasan dari Anas; Aku mendengar Rasulullah bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Allah berfirman, “Wahai Bani Adam, seandainya kalian datang kepada-Ku dengan dosa yang memenuhi permukaan bumi. Ke- mudian kalian datang kepadaku (pada Hari Kiamat kelak) dalam keadaan tidak pernah menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan berikan kepadamu pengampunan-Ku sebanyak itu (pula).”
Dalam hadits qudsi ini, Allah berfirman kepada semua manusia bahwa seandainya kamu melakukan banyak dosa sampai dosa tersebut memenuhi permukaan bumi, kemudian kamu datang kepada-Ku kelak pada Hari Kiamat dalam keadaan bertauhid kepada-Ku tanpa pernah menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan berikan untukmu ampunan-Ku sebanyak dosa yang kamu miliki.
Maksud dari qurabil ardhi ialah sebanyak isi bumi atau yang mendekati jumlah ter- sebut. Sedangkan yang dimaksud dengan khathaya, ialah segala jenis dosa dan perbuatan-perbuatan keji.
Syarat mendapatkan janji peng- ampunan dari Allah adalah terbebas dari perbuatan syirik; baik sedikit atau banyak, kecil atau besar. Pelajaran yang dapat dipetik ialah:
1. Keluasan rahmat Allah.
2. Tauhid memiliki ganjaran pahala yang banyak, dan juga bisa menghapus semua dosa.
Wallahu a’lam bis showab
Semoga Allah memberikan Taufik kepada kita bersama
Ma’had Ibnu Mas’ud Kampar
20 Rajab 1446 H/ 20 Januari 2025
Disadur dari Kitab:
الجامع الفريد للأسئلة والأجوبة على كتاب التوحيد
Al-Jami’ul Farid, Lil As’ilah wal Ajwibah ‘ala Kitabit Tauhid
(Karya Syaikh Abdullah bin Jaarullah Al-Jarullah) Dan disertai penambahan dari penulis
Tinggalkan Balasan