KELOMPOK MANUSIA YANG MASUK SURGA TANPA HISAB

KELOMPOK MANUSIA YANG MASUK SURGA TANPA HISAB

Oleh: Umar Abu Hudzaifah al-Atsary

Alhamdulillah washolatu wassalamu ala Rasulillah, Amma Ba’du

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda:

عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّهْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلانِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِي فَقِيلَ لِي: هَذَا مُوسَى وَقَوْمُهُ. فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي: هَذِهِ أُمَّتُكَ وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَحَاصَ النَّاسُ فِي أُولَئِكَ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ صَحِبُوا رَسُولَاللَّهِ ﷺ وَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمُ الَّذِينَ وُلِدُوا فِي الإِسْلَامِ وَلَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَذَكَرُوا أَشْيَاءَ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَأَخْبَرُوهُ فَقَالَ هُمُ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَكْتَرُوْنَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ، فَقَامَ عُكَاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، فَقَالَ: أَنْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ آخَرُ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، فَقَالَ: سَبَقَكَ بِهَا عُكَاشَةُ

Telah diperlihatkan bagiku umat-umat. Aku melihat seorang nabi diikuti oleh sekelompok orang; seorang nabi lagi diikuti oleh satu orang, seorang nabi yang diikuti dua orang dan seorang nabi yang tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok besar, sampai aku mengira kelompok besar itu adalah umatku. Dikatakan, ini adalah Nabi Musa dan umatnya.Tidak lama kemudian aku diperlihatkan sekelompok besar. Dikatakan bagiku, inilah umatmu, di antara mereka ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan adzab. Kemudian Rasu-lullah ﷺ berdiri dan beliau masuk ke dalam rumahnya. Lalu orang-orang ramai membicarakan tentang siapakah mereka yang tujuh puluh ribu orang tersebut. Sebagian mereka berkata, Kemungkinan mereka itu adalah orang-orang yang menemani (para sahabat) Rasulullah ﷺ.

Sebagian lain juga berkata, ke-mungkinan mereka adalah orang yang dilahirkan dalam keadaan Islam dan tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatu pun. Dan ada pula berbagai pendapat lain. Ketika Rasulullah keluar, mereka memberitahukan hal tersebut kepada beliau Kemudian rasulullah ﷺ bersabda, mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah meminta ruqyah, tidak pernah meminta agar luka yang mereka derita ditempel dengan besi yang dipanaskan dan juga mereka tidak pernah me-lakukan tathayyur (suatu tindakan yang menggantungkan nasib de-ngan melihat burung atau binatang lainnya, Penerj) dan mereka hanya bertawakal (berserah diri) kepada Tuhan mereka. Seorang sahabat bernama ‘Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata, YaRasulullah, doakan saya agar termasuk ke dalam golongan yang tujuh puluh ribu orang tersebut. Rasulullah bersabda, Ya, kamu adalah salah seorang dari mereka. Kemudian seorang sahabat yang lain berdiri dan berkata, Ya Rasulullah, doakan saya agar termasuk ke dalam golongan yang tujuh puluh ribu orang tersebut, Rasu-lullah menjawab, Engkau telah didahului oleh ‘Ukasyah. (Hadits shahih dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim)

Ada beberapa kalimat yang perlu kita cermati dalam hadist ini.

1. Laa Yastarquun, artinya mereka tidak meminta orang lain untuk me-ruqyah mereka.

2. Laa Yaktawuun, artinya mereka tidak meminta orang lain untuk me-nempelkan besi panas pada luka mereka dengan tujuan untuk ter-bebas dari ketentuan Allah.

3. Wa Laa Yatathayyaruun, artinya mereka tidak pesimistis atau putus asa dengan mengantungkan nasib pada burung atau hewan lainnya.

4. Wa ‘Ala Rabbihim Yatawakaluun, artinya hanya kepada Allah mereka menyandarkan diri dalam mendapatkan kebaikan dan menolak kemudharatan. Mereka menyerahkan semua urusan yang mereka hadapi hanya kepada Allah dan tidak kepada selain-Nya.

Hubungannya dengan Pembahasan Ini

Bahwa orang-orang Mukmin yang disebutkan dengan ciri-ciri ter-sebut, mereka masuk surga tanpa hisab disebabkan kuatnya rasa tawakal mereka, tauhid mereka, keikhlasan dan sandaran mereka kepada Allah.

Kesimpulan dari kandungan yang ada di dalam dua hadits ini sebagai berikut:

1. Menjauhkan diri dari memuji orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya.

2. Rukhshah (izin) melakukan ruqyah pada ‘ain dan penyakit akibat sengatan binatang.

3. Meninggalkan ruqyah dan al-kayy (pengobatan dengan menempelkan besi panas pada luka) termasuk pengamalan tauhid secara muni.

4. Keistimewaan para sahabat Rasulullah, pemeliharaan mereka terhadap kebaikan, kedalaman ilmu mereka dan keluhuran budi pekerti (etika) mereka.

5. Keutamaan umat ini berupa kwantitas (jumlah banyak) dan kaifiat. Umat ini merupakan umat yang paling banyak yang mengikuti jejak Rasulullah.

6. Keistimewaan sahabat-sahabat nabi Musa

7. Keutamaan ‘Ukasyah bin Mihshan.

8. Keluhuran budi pekerti Rasulullah.

9. Tidak tertipu dengan jumlah yang banyak dan tidak zuhud dengan jumlah yang sedikit.

Semoga Allah memberikan Taufik kepada kita bersama

Ma’had Ibnu Mas’ud Kampar

23 Rajab 1446 H/ 23 Januari 2025

Disadur dari Kitab:

الجامع الفريد للأسئلة والأجوبة على كتاب التوحيد

Al-Jami’ul Farid, Lil As’ilah wal Ajwibah ‘ala Kitabit Tauhid

(Karya Syaikh Abdullah bin Jaarullah Al-Jarullah)

Dan disertai penambahan dari penulis

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Author

Sunnahstori

Media Dakwah Sunnah yang memberikan artikel-artikel dari Aqidah dan Manhaj, Fiqih Ibadah, Renungan Nasehat dan lainnya. Kunjungi juga sosial media kami yang lain.

Latest Posts

Follow Us On Social Media